Pub Kuis Bersama Frieda Dan Joe

Friday, October 30, 2009 · 0 comments


The Quiz-Master, Joe

Akhirnya, setelah dengan persiapan yang apa adanya, pub kuis yang diadakan di pub Horse and Hound  pada tanggal 22 Oktober malam dapat terselenggara dengan sukses! Pub kuis yang di organise oleh Frieda dan kawan-kawan yang tentunya tidak hanya team dari IndoIrish komite namun juga termasuk dari Samaners Dublin, telah semangat ikut menyemarakkan demi suksesnya acara fundraising pada malam itu.

Meskipun pub kuis hanya terdiri dari beberapa meja - kurang lebih 7 meja - namun peserta kuis sangat bersemangat dalam mengikuti kuis pada malam itu. Pembawa acara kuis, Joe, tidak kalah semangat bersuara keras dalam memberikan setiap pertanyaan. Acara di lalui dengan tawa canda dari setiap peserta, peserta dari Indonesia dan Ireland bercampur pada masing-masing group.





                                         Suasana Pub Kuis

Masing-masing pertanyaan terdiri dari beberapa sesi, yang masing2 sesi mempunyai beberapa lembar kertas, pub-pun terlihat seperti para peserta kuis sedang melakukan ujian soal. Panjangnya sesi pada malam pub kuis itu, tidak terasa telah mengumpulkan dana sebanyak 780 Euro. Sebuah jumlah nilai uang yang cukup lumayan, terlebih dilihat dari acara ini di dukung dengan sumbangan dari beberapa orang yang berpartisipasi memberikan raffels untuk acara kuis pada malam itu.

Team fundraising perduli Indonesia ini, yang terdiri dari Frieda, Joe, Faisal, Emil, Robert, Mogi, Sarah, Mudjib, serta para peserta lainnya yang telah bersuka rela turut meramaikan acara pada malam itu dan para sukarelawan yang lainnya yang turut membantu demi suksesnya acara tersebut adalah merupakan sebuah contoh positif nyata bagi kita semua.


Tosh(Kiri) dan Frieda(kanan), sedang mengumumukan pemenang raffel.

Total jumlah dana yang dikumpulkan oleh team perduli Indonesia akan di berikan kepada Irish Red Cross dan di teruskan kepada Palang Merah Indonesia.

Bagi siapapun yang ingin mendukung team perduli Indonesia dalam fundraising berikutnya, silahkan kontak: info@indonesiairish.com.

Thank You Note

Tuesday, October 27, 2009 · 0 comments


Hi All,

Just a note to say thanks to you all for your support for the Pub Quiz and fund raising for the Padang Earthquake victims.


We had 36 participants from both Indonesian and Irish communities. Fun, as well as some head scratching, was has by all. We had many winners on the night, and if you didn't win any prizes - come to our next occasion.......you migh be lucky !
We have collected in total of 780.- euro from table quiz, raffle and donations.
So, here are the breakdown :


1.     Table-Quiz participants      200.- euro (8 Tables X 25 euro)
2.    Sold Raffle Tickets              350.- euro (175 Tickets)                
    3.    Donations                          230.- euro
                                                      _____________+
                                                          780 euro                                                                       
                                                                         
A great big thank you to all who contributed to this great total.


Thanks to our sponsors for the prizes:


1.     Oriflames Cosmetics for three packages of cosmetics
2.    Guiness for the t-shirts, jacket and ballpoints.
3.    Faisal Yusuf & Emil Brennan for the Exotic Indonesian Paintings
4.    Patrick O'Byrne for 4 Bottles of Wine
        5.    Deirdre Bateson for 2 sets of Crystal Glasses


Winners on the night were 'Tari's Terrors'....after a tense playoff with four other teams. We also had many raffle winners...


Finally, thank you to the Horse and Hound pub for the venue and hope we can meet again in the other Indonesian-Irish occasion....not too long though!


We will keep you inform via e-mail/facebook/yahoo group once we have handed the money to Indonesian Red Cross (PMI) and thanks again.


 Indonesian-Irish Society 2009/2011





The Pub-Quiz Nite by Indonesian-Irish Association

Wednesday, October 14, 2009 · 0 comments

The Horse and Hound Pub

Cabinteely Village - Dublin 18  (Bus Route 45 from city center to cabinteely Village)

Table of 4 for 25 euro or 7 euro per person

Thursday, 22 October 2009 at 7.30 pm - finish also raffle with prizes on the nite

All the money will be donated to the victims of the recent earthquake in Sumatra (Padang) through the Indonesian Red Cross (PMI).

Everybody welcome, we are going to have fun together and ticket can be purchased at that night.


For further information please contact at: info@indonesianirish.com

Di Balik Gempa Bumi Padang

Sunday, October 4, 2009 · 0 comments


KOMPAS.com — Di sana piring dan gelas, di situ nasi dan lauk. Silakan ambil sendiri,” ucap Tuminah (29) ramah kepada sekelompok orang yang masuk tenda putih alias dapur umum di rumah dinas Gubernur Sumatera Barat.

Sepanjang Jumat (2/10), rumah dinas Gubernur dipenuhi banyak orang. Di tengah minimnya rumah makan yang buka, dapur umum menjadi penyelamat bagi sebagian orang.

Sehari sebelumnya, Kamis (1/10), perkara makan bahkan lebih parah. Para pendatang yang hendak makan malam harus berputar-putar di seantero Kota Padang mencari warung yang buka. Sekelompok wartawan dari Jakarta, misalnya, setelah menyelesaikan pekerjaan mereka mengirimkan berita, pada Kamis menjelang tengah malam berputar-putar ke seluruh penjuru kota untuk mencari warung makan. Setelah dua jam, tidak tampak juga warung yang buka.

Mereka akhirnya menyerah dan bersedia diajak makan di rumah sopir mobil sewaan yang membawa mereka berkeliling sejak siang. Hari Jumat, kondisi serupa masih terjadi. Restoran yang buka di Padang dapat dihitung dengan jari. Satu restoran lumayan besar di Jalan Khatib Sulaiman, misalnya, dipadati pengunjung yang rela antre lama untuk mendapatkan makanan.

Di depan Pasar Ramayana, satu-satunya rumah makan yang buka adalah warung Mie Aceh yang menyediakan mi goreng khas Aceh dan martabak telur. Di depan Kampus Universitas Andalas di kawasan Air Manis, warung pecel lele Jawa Timur juga dipenuhi pengunjung. Pada Jumat siang, lele yang disediakan warung itu ludes.

Azis Chaniago, seorang pemilik rumah makan di Padang, belum membuka warung karena masih berkabung. Dua anggota keluarganya meninggal dunia akibat gempa. Azis baru akan membuka warungnya Senin (5/10) mendatang.

Dapur umum

Minimnya warung makan/restoran yang buka membuat banyak orang menyerbu dapur umum. Menu dapur umum, yakni nasi, mi rebus, dan ikan kaleng adalah penyelamat. Ketiga jenis makanan itu, ditambah air hangat, dikerjakan oleh Tuminah bersama sejumlah rekan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sumatera Barat.

”Sejak dapur umum berdiri pukul 15.00, hingga malam kami memasak tidak ada hentinya. Selesai masak nasi, masak mi rebus, lalu ikan, dan air. Pokoknya kerja terus,” ucap Tuminah.

Selain Tuminah yang kebagian tugas memasak, ada pula sederet anggota Tagana. Piring-piring kotor segera dicuci agar kembali bersih dan dapat digunakan.

Kerja di dapur umum bukanlah pekerjaan pertama Tuminah pascagempa. Pada Rabu (30/9) malam, rumah kontrakannya yang rusak tidak membuat Tuminah berdiam diri. Dia keluar dan segera bergabung dengan kawan-kawannya untuk menolong korban luka.

Setelah tidur hanya dua jam, pada Kamis pagi buta, Tuminah kembali bekerja. Terlebih lagi setelah tenda dapur umum selesai dibangun pada siang hari dan peralatan memasak tiba.

Untuk kebutuhan massal, panci untuk memasak juga berukuran jumbo, yakni berdiameter 60 sentimeter. Memasak dengan panci sebesar itu dilakukan dengan memakai alat pengaduk yang besar pula. Bisa dibayangkan juga kekuatan yang dibutuhkan untuk mengaduk nasi dari beras seberat 15 kilogram untuk sekali masak.

Tuminah senang dengan tugasnya. Baginya, bisa menolong orang lain merupakan sesuatu yang menyenangkan kendati badan harus berlelah-lelah.

Di balik kemudi alat berat jenis loader Komatsu, Kamis siang, Haji Simas tampak lelah. Namun, ia tak sedikit pun berhasrat pulang ke rumah lebih awal. Telah menjadi tekadnya untuk membantu evakuasi korban di Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Prayoga, Padang.

Sehari sebelumnya, Jumat, Haji Simas baru tiba di rumah pukul 23.00 setelah menggerakkan alat berat itu sejak pukul 07.00. Kerja kemanusiaan itu di luar batas pekerjaan normal.

”Saya petugas bongkar muat batu bara. Orang lain membutuhkan bantuan,” kata Haji Simas, operator alat berat milik pengusaha swasta.

Saat kami bercakap-cakap selama 15 menit, Sabtu sekitar pukul 14.00, tiga jenazah dievakuasi dalam kantong warna kuning. Bau anyir tercium kuat, menembus masker yang dikenakan Haji Simas. Dia memejamkan mata, berdoa.

Tak hanya relawan yang mampu mengakselerasikan pembangunan kembali Padang dan Sumatera Barat. Ada manusia-manusia biasa, seperti sopir truk tangki premium, Amri, yang tanpa disadarinya telah berjasa besar. Amri terus mendistribusikan premium ke stasiun pengisian bahan bakar untuk umum agar dapat digunakan banyak orang.

Kediaman Amri, yang tak jauh dari Pelabuhan Teluk Bayur di Indo Villa, Pampangan, Padang, juga rusak. Namun, panggilan pekerjaan melupakan sejenak musibah yang juga dialaminya. ”Saya ikut senang jika antrean sepeda motor dan orang tak lagi menumpuk di pom bensin. Waktu mereka tak cuma habis buat antre,” katanya. (ART/RYO/sah) - Sumber: Kompas.Com



Ireland Consulate/Representative, Indonesia

Jakarta Stock Exchange Building
Tower 1, 12th Floor
Jln. Jend. Sudirman Kav 52-53
Jakarta, Indonesia 12190

Contact Person: Ms. Vienna Affan

Phone:
+62-21-5151977

Fax:
+62-21-52895112